Hingga saat ini, para pendukung dan kerabat masih berjaga di rumah kediaman Lukas Enembe yang berada di kawasan Koya Timur, distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Para pendukung dan kerabat bersepakat untuk tidak mengijinkan Lukas Enembe meninggalkan rumah kediaman dengan alasan apapun karena kondisi kesehatan gubernur Papua itu tidak memungkinkan.
Akan tetapi,untuk memastikan kondisi tersebut, perwakilan kerabat, Ronal Kogoya menyatakan pihaknya hanya mempercayai dokter pribadi Lukas Enembe.
Kerabat meminta KPK tidak melakukan penjemputan paksa terhadap Lukas Enembe yang telah dua kali mangkir dari pemanggilan dalam kasus dugaan gratifikasi senilai Satu Milyar Rupiah.
Namun, jika penjemputan paksa tetap dilakukan KPK, kerabat Lukas Enembe mengancam akan keluar dari NKRI.
Gubernur Papua, Lukas Enembe menyatakan hingga saat ini dirinya belum dapat memenuhi panggilan KPK. Lukas beralasan, kakinya mengalami pembengkakan hingga sulit berjalan dengan normal.
Saat diwawancarai, politisi partai demokrat itu bahkan terlihat tidak dapat berbicara dengan baik. Artikulasinya tidak terdengar secara jelas. (*red)