Pasca didemo pedagang ikan, pemerintah Kota Sorong melakukan sidak ke pasar Modern Rufei. Sidak oleh penjabat Wali Kota Sorong, George Yarangga bersama dinas terkait dilakukan Rabu (31/08/22)
Namun sebelumnya, rombongan sidak terlebih dahulu mendatangi pasar Boswesen. Saat tiba di pasar Boswesen, Penjabat Wali Kota langsung dikerumuni para pedagang yang tidak ingin dipindahkan.
Para pedagang beralasan tidak ada jaminan keamanan di pasar Modern. Mengetahui alasan tersebut, Penjabat Wali Kota bersama rombongan kemudian meninjau pasar Modern.
Tiba di pasar Modern, Penjabat Wali Kota kembali mendapatkan keluh kesah dari pedagang. Sejumlah keluhan disampaikan pedagang antara lain sepinya pembeli yang diduga akibat akses transportasi yang terbatas.
Selain itu, para pedagang pasar modern juga mengeluhkan keberadaan pasar Boswesen yang belum dibongkar hingga saat ini.
Hal itu dituding menjadi salah satu penyebab sepinya pembeli mengingat jarak pasar Boswesen dan pasar Modern saling berdekatan.
Setelah mendengar keluhan dari para pedagang, Penjabat Wali Kota menyatakan akan segera melakukan pertemuan dengan seluruh pihak terkait untuk membicarakan rencana pengosongan total pasar Boswesen guna direlokasi ke pasar Modern.
Dan untuk mengatasi gangguan kamtibmas, pemkot akan menempatkan tenaga keamanan khusus di pasar Modern terhitung sejak 1 September 2022.
Selain itu, pemkot juga akan menata kembali trayek angkutan umum untuk mempermudah akses ke pasar yang dibangun oleh mantan Wali Kota, Lambertus Jitmau dengan anggaran Rp. 90 Milyar ini.
Sebelumnya, puluhan pedagang ikan yang berjualan di pasar Modern Rufei berdemonstrasi ke kantor Wali Kota Sorong, Selasa (30/08/22).
Sambil membawa dagangan mereka yang telah membusuk, para pedagang meminta perhatian dari pemkot atas sepinya pembeli yang datang ke pasar modern.
Padahal, pasar yang kini mereka tempati baru saja diresmikan pada 15 agustus lalu. (*red)