https://youtu.be/Ni7aIIctvIo
Ujian Nasional tingkat SLTP dan Madrasah Tsanawiyah juga diikuti oleh 12 peserta dari Sekolah Menengah Luar Biasa Kota Sorong. Namun karena jumlah ruang belajar yang terbatas, sebagian peserta ujian terpaksa ditempatkan di ruang asrama.
12 peserta ujian terdiri dari, 8 peserta Tuna Netra, 3 peserta Tuna Rungu, dan 1 peserta Tuna Grahita. Setiap ruang ujian, ditempatkan 2 orang peserta.
Mekanisme pelaksanaan ujian hampir sama dengan sekolah regular. Khusus untuk kategori Tuna Grahita, mekanisme diatur oleh pihak sekolah, karena tingkat keterbelakangan mental Tuna Grahita, lebih tinggi dibandingkan Tuna Netra, dan Tuna Rungu.
Peserta ujian kategori Tuna Grahita juga harus menggunakan lensa pembesar agar bisa melihat huruf satu per satu.
Kepala Sekolah SMP Luar Biasa Kota Sorong, Mujianti, berharap pemerintah bisa menambah fasilitas ruang belajar, agar proses pendidikan bisa berjalan efektif.