Perkenalkan nama saya Meidy Hendrik Harimisa, seorang pegiat anak yang sudah kurang lebih 20 tahun saya memberi hidup untuk melayani anak anak. Melayani yang dimaksud disini adalah mebawa Firman Tuhan, mengajak bermain dan membuat mereka tertawa dan sukacita serta mengenal Tuhan secara pribadi. Semua ini berawal dari panggilan hati dan panggilan Tuhan spesifik kepada saya dan akhirnya saya memberi hidup merantau dari manado ke Bandung untuk diperlengkapi menjadi Pelayan Tuhan, akhirnya fokus ke anak anak sejak lulus Kuliah teologi tahun 2006.
Pertama kali saya menginjakan kaki di Papua pada tahun 2009, saya menuju Nabire dan transit di Jayapura, dii Nabire saya jatuh cinta dengan anak anak papua. saya ingat sekali ada satu anak yang datang dan peluk saya degnan tulus dia bilang “Kaka, terima kasih e su datang kesini layain kitong”. waktu itu kami membuat camp khusus dan membahas tentang cintra diri, beberapa anak yang saya perhatikan setiap ketemu saya selalu garuk kepala dan menunjukkan ketidak percayaan diri. disitulah saya selalu menguatkan mereka dan kasih tau bahwa mereka adalah ciptaan yang berharga dan mulia. Tuhan mempunyai rencana besar dalam hidup mereka.
Ada satu statement yang saya pernah denger dari Pak Pendeta Daniel Alexander (Pelayanan Desa Terpadu) yang mengajak saya ke Papua, beliau berkata bahwa “Tidak ada pulau yang kaya sekaya tanah papua di bangsa ini”, saya setuju akan itu, kekayaan alam yang ada harus sebanding dengan kualitas SDM di Papua dan sejak dini perlu di tanamkan hal tersebut,
Setelah Nabire saya dipercaya Tuhan untuk melayani training pegiat anak, Kebaktian Kebangunan Rohani di Sorong, Pegunungan bintang, Jayapura, dan sempat juga ke PT Freeport Indonesia, Tembagapura dan mampir di Timika, saya makin kagum akan Tanah Papua.
Dari semua pengalaman saya ini saya ingin selalu kembali ke Papua dan berharap bahwa akan lahir pemimpin hebat dari Tanah ini yang akan memimpin daerah nya sendiri dan membangun Tanah kaya ini, supaya kekayaan SDA akan seimbang dengan SDM yang Tuhan percayakan, kalau mengutip lagu karya Franky Sahilatua “Surga kecil yang jatuh ke Bumi” Papua, ko tra kosong. sa cinta Papua!.
Meidy Harimisa Sth.
Terima Kasih Papua Channel untuk kesempatannya ❤️