https://www.youtube.com/watch?v=HgBS3-v5RzI
Kota Sorong – Sidang gugatan sengekta dulaisme Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) ntt Kota Sorong kembali digelar di pengadilan Negeri Sorong, Rabu 06 Oktober 2021 dengan agenada putusan sela. Dalam sidang tersebut majelis hakim yang di ketuai oleh Franz Babtista menolak eksepsi kewenangan mengadili secara absolud yang diajukan oleh pihak tergugat. Dengan penolakan eksepsi dari tergugat maka penyelesaian perkara tentang sengketa ormas Flobamora Kota Sorong menjadi wewenang pengadilan negeri setempat. Dengan demikian sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan pokok perkara, yakni mengadirkan saksi dan bukti surat.
Sementara itu kuasa hukum pengugat, Yance Salambauw mengatakan, pihaknya siap membuktikan apa yang menjadi poin-poin yang disampaikan dalam gugatan, baik dalam bentuk surat maupun saksi. Sedangkan terhadap keputusan hakim, pihak tergugat melalui juru bicara Adri Helan yang dikonfirmasi redaksi Papua channel menyatakan menerima keputusan tersebut. Lewat pesan singkat watsapp Adri menerangkan, pengurus IKF hasil mubes delapan selaku tergugat akan tetap mengikuti proses persidangan selanjutnya sesuai keputusan pengadilan hingga perkara tuntas.
Sidang akan digelar kembali pada Senin 11 Oktober 2021. Diperkirakan akhir oktober putusan sengketa dualisme Flobamora Kota Sorong sudah bisa dilakukan.
Perkara dualisme kepengurusan ormas IKF NTT Kota Sorong telah melalui tahapan mediasi berjenjang dari tingkat internal hingga ke tingkat pemerintah namun tidak membuahkan kesepakatan akibatnya hingga kini ormas tersebut belum dapat mendaftar dan memperbaharui masa kepengurusan organisasi ke kesbangpol Kota Sorong.
Karena itu pengurus hasil musyawarah luar biasa di bawah kepemimpinan Martinus Lende Mere menggugat hasil musyawarah besar-8 di bawah kepemimpinan Stafrudin Sabonama agar ormas tersebut mendapat pengakuan secara hukum sesuai undang-undang nomor 17 tahun 2013 tentang ormas.
-Tim Liputan – Papua channel-