https://youtu.be/zPdD8CVr46c
KOTA SORONG – Pemkot Sorong bekerjasama dengan Kementrian Perhubungan, Selasa pagi, resmi mengoperasikan Kapal Pelni KM Sirimau, sebagai karantina terapung terpusat pasien untuk pasien Covid-19. Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau, secara resmi mengumumkan beroperasinya karantina terapung terpusat pasien Covid-19 di Pelabuhan Sorong, Jalan Yos Sudarso dan disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara virtual.
KM Sirimau mampu menampung Empat Ratus Enam Puluh pasien penderita Covid-19 kategori Orang Tanpa Gejala atau OTG ringan. Sejumlah fasilitas seperti tempat tidur standar rumah sakit sarana olahraga dan refreshing hingga akses internet gratis disediakan di atas tempat karantina terapung. Sedikitnya Lima Belas Pasien Tanpa Gejala dirawat di karantina terapung dengan diawasi Sepuluh tenaga medis yang dibagi dalam Dua shift masing-masing Lima orang diantaranya Satu Tenaga Dokter dan Empat Tenaga Perawat serta Bidan ditambah aparat keamanan TNI-POLRI.
Pasien di atas kapal kalau tidak salah ada 15 orang. Dukungan doa dari semua masyarakat Kota Sorong biar pasien ini cepat sembuh terima kasih kepada Bapak Menteri Perhubungan. Tenaga Medis di atas kapal lengkap. Tempat tidur lengkap, makan lengkap. Makan 3 kali, snack 3 kali, mandi terserah pasien. Untuk mobilisasi tenaga dan pasien yang akan dikarantina pihak Pelindo Sorong telah menyediakan Dua Longboat masing-masing untuk pasien, untuk nakes dan untuk keperluan logistik baik makanan maupun obat-obatan.
Kapal Karantina Terapung terpusat akan berlabuh di koordinat yang sudah ditentukan. Setiap Sepuluh hari akan sandar di Pelabuhan Sorong untuk mengisi bahan bakar dan logistik yang dibutuhkan kemudian berlayar lagi menuju koordinat yang ditentukan. KSOP Sorong juga menyediakan Satu Kapal Patroli untuk mengamankan lalu lintas laut agar saat berlabuhnya kapal karantina terapung tidak mengganggu jalur transportasi laut. Kapal Patroli KSOP ini juga akan membantu karantina terapung terpusat jika dibutuhkan. Labuh selama 10 Hari kemudian sandar untuk isi bahan bakar sama isi logistik. Ada Dua Longboat yang Satu untuk pasien dan yang Satu untuk tenaga medis dan logistik.
– Tim Liputan Papua Channel –