https://youtu.be/0aC7HCV2DiU
KAB.YALIMO – Pasca kerusuhan aksi pembakaran sejumlah fasilitas perkantoran dan perumahan warga oleh masa pendukung pasangan calon kepala daerah Erdi Dhabi-Jhon Wilil, sejumlah warga memilih mengungsi. Hingga saat ini tercatat ada sekitar 1.302 warga Yalimo memilih mengungsi sementara ke kantor Polres dan Koramil setempat.
Rincian warga yang mengungsi di Pos Ramil Yalimo 469 orang, Kodim Kerangka 82, Polres 586 orang, Gereja GJRP 80, Gereja Kingmi 40 dan Gereja Katolik 45 orang. Kapolda Papua Irjen POL Paulus Waterpauw dalam kunjungan kerja ke Yalimo, Senin, 05 Juli, mengatakan situasi di Disitrik Elelim Kabupaten Yalimo berangsur kondusif.
Pihaknya melakukan dialog dengan ribuan massa serta menerima aspirasi dan nantinya akan diteruskan ke Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan dan Menteri Dalam Negri. Kapolda menghimbau massa pendukung agar menjaga Kamtibmas dan tidak menuntup akses jalan Trans Papua Yalimo–Wamena . Dalam kunjungan kali ini, Kapolda juga memberikan bantuan sembako bagi para pengungsi.
Sebelumnya, ratusan massa di Kabupaten Yalimo, Papua, melakukan aksi anarkis dengan membakar sejumlah fasilitas perkantoran dan kios di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Selasa, 29 Juni 2021. Api terlihat bergerak cepat dan membakar sejumlah kantor pemerintahan yakni, Kantor Badan Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum, BPMK Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Kantor DPRD, Kantor Gakkumdu dan Bank Papua. Aksi berutal tersebut dipicuh lantaran massa yang diduga pendukung palson nomor urut satu merasa emosi dan kecewa dengan putusan sidang Mahkama Konstitusi yang memutuskan pemilu Kabupaten Yalimo diulang dan pasangan calon Erdi Dhabi – Jhon Wilil didiskulifikasi.
– Tim Liputan Papua Channel –