https://www.youtube.com/watch?v=Qjf1-_nB-lg
Menanggapi terkait peringatan dini BMKG dan BNPB pusat terkait sejumlah wilayah yang harus waspada dengan munculnya bibit siklon tropis di Samudera Pasifik, pemerintah Kota Sorong bersama unsur TNI-Polri dan tim tanggap bencana menggelar rapat kordnasi di aula Samu Siret, Rabu sore 14 April 2021. Dalam rapat ini badan meteorologi dan gefisika stasiun bandara Domine Edward Osok Sorong memaparkan munculnya siklon tropis yang diberi nama 94W di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua. Kepala BMKG stasiun metereologi bandara Deo Indar Waluyo mengungkapkan dari hasil pengamatan BMKG diprediksi dua sampai tiga hari kedepan bibit siklon tropis 94W bergerak menjauh meninggalkan Indonesia tepatnya di utara Papua Barat menuju Philipina dan Taiwan dampak langsung untuk wilayah Papua dan Papua Barat adalah angin kencang gelombang tinggi curah hujan meningkat dan munculnya kilat dan petir. Indar menambahkan, secara klimatologis puncak musim hujan di wilayah Papua Barat khususnya di wilayah Sorong akan terjadi pada bulan Juli. BMKG berharap pemerintah daerah mewaspadai banjir dan longsor pada puncak hujan.
Sementara itu sekda Kota Sorong Yakob Kareth menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap anomali atau perubahan cuaca yang sering terjadi akhir-akhir ini. Pemkot sendiri telah mempersiapkan sejumlah skenario penanganan jika bencana tersebut datang.
Bibit siklon tropis 94W terbentuk di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua tepatnya -5.8 Lintang Utara -141.1 Bujur Timur sejak Senin 12 April 2021. Tekanan minimum bibit siklon tropis 94W ini mencapai 1.007 HPA dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 37 km per jam. Model skala global menunjukkan bibit ini akan menuju arah barat laut. Seiring dengan meningkatnya intensitasnya potensi hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat petir serta angin kencang di perkirakan akan terjadi di wilayah maluku utara sebagian kalimantan sulawesi dan Papua.
-tim liputan Papua channel-